Ekspansi WIKA Yang Menjanjikan



A. Efisiensi

Efisiensi, efektifitas dan kualitas tata kelola perusahaan di WIKA merupakan tanda berhasilnya perusahaan tersebut dalam menerapkan visi dan misinya. WIKA dengan anak perusahaannya mampu menjaga eksistensi dalam bisnis yang di kelolanya. Peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan yang membuat peningkatan dalam pengelolaan perusahaan.


1. PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)

WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000.

2. PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY)

WIKA REALTY fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985.

WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun 1997.

Pada tahun 2012, segmen bisnis real estate Wika Realty berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp1,46 triliun. Secara keseluruhan, jumlah nilai kontrak yang dihadapi oleh bisnis real estate perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1,83 triliun, 72,64% lebih tinggi dari jumlah kontrak yang dihadapi tahun 2011 sebesar Rp1,06 triliun.
Jumlah penjualan bersih segmen real estate mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 61,10% menjadi Rp842,04 miliar pada tahun 2012 dibandingkan penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp522,69 miliar.

Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan).

3. PT Wijaya Industri & Konstruksi (WIK)

WIKA Industri & Konstruksi adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.

Yakin bahwa “quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA Industri & Konstruksi. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif.

4. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG)

Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung/WG). Dengan dijadikannya WG sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.

5. PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK)

Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP). CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP).

6. PT Sarana Karya (SAKA)

PT Sarana Karya memiliki binis inti dalam bidang pertambangan aspal Buton dengan menyediakan aspal olahan dan siap pakai untuk keperluan konstruksi jalan dan lainnya. BUMN ini juga memiliki jaringan distribusi untuk pasar dalam maupun luar negeri yang diyakini akan sangat mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha WIKA.

Tahun 2013, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengakuisisi 100 % saham PT Sarana Karya (Persero), yaitu sebanyak 5.000 lembar saham milik Pemerintah Republik Indonesia atau senilai Rp 50 miliar. Transaksi ini sebagai langkah tindak lanjut setelah terbitnya Peraturan Pemerintah No. 91 Tahun 2013 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Karya tertanggal 24 Desember 2013.

Melebarkan Sayap Ke Negara Lain?


Hebat.. Itulah kata yang saya keluarkan ketika BUMN ini dapat masuk ke negara lain, tidak sekedar di dalam negeri sendiri. PT. WIKA pun melanglang buana di negara lain, tepatnya di Aljazair (salah satu negara timur tengah).

swa (online) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk semakin serius mengembangkan inovasi bisnisnya. Setelah sebelumnya sukses menuai hasil manis melanglang buana ke Aljazair, WIKA kembali melakukan ancang – ancang untuk menggarap pasar lain di luar negeri.

Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan pembangunan pabrik precast di Saudi Arabia, pembuatan proyek pelabuhan di Timor Leste, hingga proyek gedung (properti) di Malaysia. “Kuncinya adalah tak henti melakukan inovasi dan terus melakukan ekspansi. Kami ingin menjadi market leader dengan pangsa pasar di atas 3%. Selama kurun 2012-2017, perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 26%,” katanya.

Menurut dia, pertumbuhan sebesar itu mesti dibarengi ekspansi seperti memperbesar pasar jasa konstruksi di luar negeri (khususnya Timur Tengah), memperbanyak pabrik precast di Indonesia yang targetnya mencapai 11 pabrik hingga akhir tahun 2015. Saat ini, sudah ada 7 pabrik yang tersebar di seluruh wilayah RI. Optimalisasi kapasitas produksi dilakukan bersamaan dengan promosi produk dan konstruksi, termasuk memodifikasi produk dan teknik konstruksi yang berkualitas. “WIKA semakin gencar mencari kontrak baru sejak tahun 2012. Kontrak itu terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya hingga beberapa tahun mendatang. Setahun, minimal harus ada 5 hasil inovasi untuk produk beton,” katanya.

Bintang menambahkan, sejumlah proyek di luar negeri seperti di Timor Leste, Arab Saudi, Malaysia, dan beberapa negara lainnya telah disepakati. Perseroan hanya tinggal mengurus administrasinya. Sementara, beberapa proyek lain masih harus melewati proses tender. Proyek di Malaysia dan Timor Leste kebanyakan adalah proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol. Ada juga proyek pembangunan 9 menara apartemen dan pusat perbelanjaan senilai Rp 177,6 miliar yang digarap WIKA Gedung. “Ada juga proyek pembangunan kilang minyak seperti pipanisasi dan pembangunan sejumlah tank terminal. Di Timor Leste, WIKA diberi tugas menggarap proyek pembangunan untuk pelabuhan, empat jembatan, dan bandara senilai total US$92 juta,” ujarnya.

Dia menjelaskan proyek di Arab Saudi masih dalam proses menyelaraskan sejumlah kesepahaman, seperti masalah regulasi, karena lahan telah disediakan pemerintah Kerajaan, dan WIKA hanya tinggal membawa desain yang sebelumnya juga digunakan di Aljazair. Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 40 juta. Di Timur Tengah, WIKA juga tengah menjajaki proyek lain seperti pembangunan apartemen di sekitar Ka’bah, pembangunan monorel, dan beberapa elemen kilang minyak. “Sekarang kami juga sedang menjajaki pembangunan sejumlah menara di Myanmar. Adapun nilai proyeknya US$ 120 juta,” katanya. (Reportase: Fardil Khalidi)

B. Syarat Efisiensi Yang Telah Dicapai Wijaya Karya

  • Berhasil Guna (Efektif)
Kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas. Wika berhasil mengantongi kontrak baru hingga Desember 2015 mencapai Rp25,33 triliun atau 80,03 persen dari target kontrak baru 2015, Rp31,65 triliun. Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Desember 2015, antara lain: Bandara Internasional Jawa Barat senilai Rp697,5 miliar, New Condensate Diesel Tank British Petroleum–Addendum senilai Rp357 miliar, Jembatan Pulau G Pluit City senilai Rp300 miliar, Infrastruktur Entikong senilai Rp218,5 miliar, Jalan Perbatasan Kalbar Entikong Tahap 2 senilai Rp277,5 miliar.
  • Ekonomis
Dalam usaha pencapaian efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi.

Sebagai bagian dari penerapan GCG secara menyeluruh, Perseroan juga telah berhasil meraih berbagai standarisasi kerja, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti misalnya standar proses manajemen ISO 9001:2000, standar proses manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dan standar kesehatan dan keamanan kerja OHSAS 18001:2007. (Annual Report PT. Wijaya Karya 2009 : 34)
  • Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan
Untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report-report sebagai bukti pengeluaran pengeluaran yang telah dilakukan.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. 


Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan terbaik Perusahaan.
  • Pembagian kerja yang nyata
Dalam pembagian kerja harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia. Bagi WIKA, setiap karyawan dianggap sebagai human capital. Konsep human capital ini menerapkan kualitas karyawan dapat ditingkatkan melalui pembekalan kompetensi, pengetahuan, atribut, dan kemampuan, yang diwujudkan dalam kemampuan untuk bekerja ekselen sehingga menghasilkan nilai ekonomis di dalam  pembangunan.

Faktor kepemimpinan mempunyai peran terbesar dalam menentukan kinerja dan keberhasilan suatu perusahaan. Untuk itu, perusahaan yakin bahwa seorang pemimpin harus dibentuk dan dilatih melalui serangkaian program pengembangan diri, pelatihan yang disusun dalam Advanced Leadership Program yang melatih aspek kompetensi manusia, baik soft skill  maupun hard skill, di Pusat Kepemimpinan Wikapratama dan Pusat Kepemimpinan Wiksatrian.

Selain mempunyai kualitas baik dalam diri seorang pemimpin, etos kerja yang tinggi dan nilai-nilai kearifan lokal juga diterapkan dalam  GCG (Good Corporate Governance) perseroan  dengan tujuan meningkatkan daya saing dalam  menghadapi tantangan global.

  • Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab
Antara wewenang dan tanggung jawab harus terjadi keseimbangan, jangan sampai wewenang lebih besar atau sebaliknya. Dalam artian kegiatan ini mengenai dalam suatu pekerjaan dan tugas tidak saling tumpang tindih yang mengakibatkan pekerjaan nantinya menjadi tidak efektif karena di lakukan oleh orang yang bukan ahlinya. Tetapi PT. Wijaya Karya sudah membuktikan jika orang yang berada di dalamnya adalah orang yang berkompeten jika kita lihat dalam gcg structure perusahaan tersebut.

  • Prosedur kerja yang praktis
Untuk menegaskan bahwa O&M merupakan kegiatan praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskanharuslah merupakan kegiatan-kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancer dan tidak hanya berhenti sebagai konsep-konsep teoritis di atas kertas saja O&M menunjukan kegiatan ilmiah dan praktis yang urutan tahap demi tahap mencerminkan asal pekerjaan, kemana akan diteruskan dan kapan selesainya.

WIKA menyadari sepenuhnya bahwa seiring dengan perkembangan bisnis grup, maka diperlukan suatu tata kelola bagi penerapan teknologi informasi sedemikian sehingga memenuhi prinsip-prinsip sebagai korporasi modern seperti: transparansi, akuntabilitas dan tanggung jawab. IT Governance adalah suatu struktur hubungan-hubungan dan proses-proses untuk mengarahkan dan mengontrol organisasi agar tujuan organisasi tercapai dengan menambah nilai, sambil menimbang risiko terhadap nilai yang dihasilkan TI dan proses-prosesnya.  Terkait dengan hal tersebut, sejak tahun 2004 WIKA telah menerapkan tata kelola teknologi informasi berupa Kebijakan dan Standar Perlindungan Informasi, IT Steering Committee, International Standard ISO/IEC: 20071:2005, International Standard IT Governance yaitu Control Objective for Information and related Technology (COBIT), Prosedur Manajemen Jaringan, Audit Teknologi Informasi, Dan berbagai praktik terbaik dalam tata kelola teknologi informasi.

Kesimpulan

Dari yang bisa kita lihat artikel yang telah dibuat, telaah saya mengenai artikel ini adalah PT. Wijaya Karya sudah mampu untuk bersaing dengan perusahaan lainnya dalam membangun konstruksi di berbagai negara. Karena dengan adanya pengakuan jelas dari salah satu negara membuktikan bahwa Wijaya Karya dalam hal ini sangatlah terjamin kualitas serta kuantitasnya. Aljazair mengakui hasil pembuatan jalan WIKA lebih baik dari perusahaan asal tiongkok, dan juga negara Timor Leste, Malaysia, Saudi Arabia yang bersedia menjajaki kerja sama dengan Wijaya Karya yang notabene BUMN milik Indonesia yang kadang kita anggap "sepele" tetapi tidak dengan ini karena sudah ada pengakuan dari negara lain. Semua segi yang di miliki PT. Wijaya Karya telah membuktikan bahwa perusahaan ini telah memiliki aspek-aspek yang menjadi syarat perusahaan yang mempunyai efisiensi didalamnya.

Referensi

  1. http://www.wika.co.id/id/file/audited-financials [24 Januari 2016]
  2. http://swa.co.id/business-strategy/management/strategi-wika-menjadi-penguasa-pasar [24 Januari 2016]
  3. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160113115127-92-103961/target-kontrak-wika-tahun-ini-terdorong-carry-over-tahun-lalu/ [24 Januari 2016]
  4. http://www.bumn.go.id/wika/berita/315/WIKA.Lakukan.Audit..OHSAS.18001:1999.dan.Compliance.Audit.ISO.14001:2004 [27 Januari 2016]
  5. http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150317140834-92-39723/cetak-rp-61518-miliar-laba-bersih-wijaya-karya-melambat/ [27 Januari 2016]
  6. http://www.wika.co.id/id/pages/gcg-structure [27 Januari 2016]
  7. http://www.wika.co.id/id/pages/it-governance [ 27 Januari 2016]
  8. https://dahlaniskan.wordpress.com/2014/06/30/berhalo-halo-bandung-untuk-ekspansi-ke-aljazair/ [28 Januari 2016]

Komentar

Postingan Populer