Trip To Mountain Papandayan (Garut)
Hai para penikmat keindahan alam,
mohon ijin untuk bercerita singkat mengenai pengalaman ketika saya dan teman
kampus saya berpetualang di gunung papandayan (garut), rombongan cukup banyak
yaitu 10 orang dengan membawa 3 tenda alhamdulillah cukup. Kebetulan kita semua
ini adalah kelas malam, yang mempunyai kegiatan kerja di pagi hari dan kuliah
dimalam hari. Mungkin memang karena sudah mumet sekali dengan pelajaran, di
sela-sela UTS kita berencana mengadakan trip to mt. Papandayan dari 14 – 16 mei
2015 yang kebetulan bertepatan dengan hari kejepit nasional hehe. Dengan
beberapa memang ada yang baru pertama kali hiking jadi untuk yang sudah pernah
hiking bisa saling berbagi pengalaman dalam packing hingga tekhnik awal.
Tiba di tanggal 14 mei 2015 kita
semua sudah menentukan meeting point yaitu di ps. Rebo untuk menunggu bus
tujuan garut, ketika semua sudah kumpul ternyata bus primajasa tujuan garut
yang kita nantikan itu tidak lewat jalur tersebut, alhasil kita naik angkot
menuju pangkalan primajasa di cililitan. Karena tanggal merah long weekend, bus
tersebut sangat penuh dan karena rejeki anak soleh maka setibanya kita di pangkalannya
dapat tempat pas dengan kuota rombongan walaupun memang ada yang booking tempat
haha. Perjalanan menuju garut itu di mulai dari pukul 08.00 wib keberangkatan
kita dari pol primajasa. Di perjalanan sangat banyak hal menarik yang di temui,
dari munculnya perempuan garut yang cantik dan manus hingga kejadian ketika
teman saya membeli gehu yang nyatanya itu adalah tahu sumedang yang di tepungin
haha. Perjalanan melelahkan dari jkt menuju terminal guntur (garut) karena kita
tiba yaitu sekitar pukul 14.00 wib.
Kemudian dilanjutkan beristirahat untuk makan siang, solat dan belanja logistik untuk kebutuhan selama di gunung. Tiba pukul 14.54 wib kita langsung mencari angkot yang akan mengantarkan menuju cisurupan, di terminal guntur ini lumayan merepotkan karena harus terisi kuota hingga 14 orang baru bisa berangkat dan hal itu lumayan sangat menyebalkan ketika saya bertiga terpisah dengan rombongan lain yang dipaksa berada di angkot lain.
Kemudian dilanjutkan beristirahat untuk makan siang, solat dan belanja logistik untuk kebutuhan selama di gunung. Tiba pukul 14.54 wib kita langsung mencari angkot yang akan mengantarkan menuju cisurupan, di terminal guntur ini lumayan merepotkan karena harus terisi kuota hingga 14 orang baru bisa berangkat dan hal itu lumayan sangat menyebalkan ketika saya bertiga terpisah dengan rombongan lain yang dipaksa berada di angkot lain.
Perjalanan bukan tanpa halangan dan rintangan, di pertengahan
perjalanan angkot saya di hadapkan dengan kondisi mogok tak terduga, padahal
itu angkot baru saja mengisi bensin. Yaa lumayan lah udah rada kesal karena
perjalanan terganggu, tapi selang 20 menitan angkot sudah kembali nyala dan
berjalan sampai cisurupan.
Di cisurupan saya sudah di tunggu oleh 7 orang teman saya yang sudah lebih dahulu sampai.
Di cisurupan saya sudah di tunggu oleh 7 orang teman saya yang sudah lebih dahulu sampai.
Selanjutnya tanpa basa basi langsung lah kita
naik mobil pickup menuju camp papandayan. Jalurnya lumayan bikin kesal, karena
jalanannya membuat bokong saya pijat refleksi di besi mobil pickup tersebut.
Indahnya kebersamaan tanpa ada rasa canggung dan justru saat itu tenda kamilah yang sangat berisik sekali haha. Waktu makin larut dan akhirnya kita memutuskan untuk tidur, agar keesokan paginya fit untuk memulai pendakian.
Terbangun ketika pagi, suara burung berkicau dan di selangi pemandangan indah dan udara yang menyegarkan yang tidak kita dapatkan ketika berada di ibukota.
Sarapan bubur kacang ijo keras menjadi suatu sumber energi dan perangsangan gigi, karena olahan bubur kacang ijo dari teman kami itu belumlah matang haha.
Setelah sarapan, bersih-bersih dan merapihkan perlengkapan maka kami sudah bersiap untuk memulai start menuju camp saladah, sebelum berangkat kami tak lupa untuk berdoa demi kelancaran dan keamanan selama perjalanan.
Kami start mulai pukul 08.00 wib pas sekali waktunya agar bisa sekalian melihat kawah belerang yang sangat menyengat baunya, . Berikut beberapa foto selama perjalanan
di perjalanan kami menemukan adanya motor trail yang
mengangkut makanan ke tiap pos yang ternyata dialah juga penjualnya
Beberapa waktu kita berhenti
untuk mengabadikan moment, disini kita sebenarnya lama perjalanan terlebih
karena banyak waktu untuk berfoto ria. Yaa mau gimana lagi ya, saya sudah lama
sekali tidak naik gunung, karena terakhir itu bulan Desember 2013 ke Gunung
Rinjani. Jadi ketika mendapatkan kesempatan seperti ini, yaa pasti sangat
menikmati.
Menikmati perjalanan saling
bercengkrama bersama rombongan dan berasa paling rame sendiri, siang tiba
ketika lapar sebelum sampai pos 2 (informasi) ada yang jual tahu. Kebetulan banget
laper, jadi beli deh haha sekalian isi tenaga sebentar. Sampai di pos 2 kita
diwajibkan melapor dan di suruh membayar “seikhlasnya” ya semoga berguna lah,
setelah itu kita langsung caw melanjutkan perjalanan. Dari pos 2 itu menuju
pondok saladah sepertinya sih tidaklah jauh, karena saya merasa lebih cepat
sampai dari pada perjalanan camp david hingga pos 2. Sampainya di camp pondok
saladah kita menyempatkan berfoto dahulu kemudian melanjutkan pencarian tempat
untuk mendirikan tenda yang adem, nyaman untuk 3 tenda. Saran terbaik adalah
mendirikan tenda di tanah yang tidak gambut untuk antisipasi ketika hujan dan
segera buat saluran air. Kami beruntuk tidak mendirikan tenda di tempat gambut
tapi hanya saja tidak menyiapkan saluran air, jadi ketika hujan tendanya rembes
sama air hahadeh. Dan hujan itu membuat rencana sunset kitapun menjadi gagal.
Beristirahat, mengambil air untuk
persediaan minum dan membuat makan bersama yang pastinya makanan sehat ala anak
gunung yaitu sayur sop beruntung masih ada persediaan sambel teri yang menjadi
makanan ternikmat di rombongan kami hehe. Malam beranjak milkyway kembali
terlihat seperti di camp david dan justru lebih indah lagi ketika di pondok
saladah, hanya sayang kamera yang saya miliki tidak cukup bagus untuk mendapat
gambarnya.
Malam itu lebih cepat sepi karena
memang keesokan harinya tapi lebih tepat dini hari sekitar subuh kita sudah
harus berangkat untuk menikmati sunrise, tersisa kami berempat yang tetap
menikmati malam sembari main kartu dengan harapan dapat cepat mengantuk. Tetapi
yang membuat kita bubar bukanlah kantuk melainkan rasa dingin yang mencekam
yang membuat pasrah dan akhirnya memutuskan beristirahat. Tidur tidaklah
nyenyak karena suasana tenda terlanjur dingin akibat hujan sore tadi yang
berdampak tidur ayam hingga jam 3 pagi. Kami mempersiapkan diri dan pukul 04.00
kita berangkat ke puncaknya. Karena kita terputar-putar ketika menuju puncak
alhasil tidak mendapat sunrise yang membuat kita mencari spot view yang indah
untuk berfoto.
Setelah berfoto kita langsung
melanjutkan perjalanan menuju tegal alun yang sangat disayangkan adalah jalur
kita itu memutari gunung menuju hutan mati yang akan tembus ke pos hoberhoat. Parahnya
adalah tenda dan lainnya kita tinggal di camp saladah yang berada di camp
terakhir, jadi secara sistematis ketika kita turun ke pos hoberhoat kita
melanjutkan perjalanan naik kembali menuju pondok saladah. Yap perjalanan yang
melelahkan dikarenakan memang kita semua baru pertama kali naik ke papandayan,
pengalaman naik gunung 2 puteran dalam sehari karena hari itu juga kita harus
turun ke camp david untuk perjalanan menuju pulang ke jakarta.
Transportasi pulang sama dengan ketika berangkat, jadi tarif angkutan juga tidak ada yang berbeda. perjalanan di tempuh dengan aman dan sejahtera. sampai di terminal guntur, kami meluangkan waktu untuk makan dan sholat terlebih dahulu karena sampai tepat pukul 18.00 wib. setelah ishoma, pukul 19.00 wib kami langsung cus ke pangkalan bus untuk menuju Jakarta yang bersyukurnya masih ada dan itu adalah bus keberangkatan terakhir. Bus berangkat pukul 21.00 wib, jadi selama kurang lebih 2 jam kami menunggu keberangkatan sambil canda tawa yang sebelum akhirnya semua terdiam ketika lelah dan kantuk menghampiri . Garut - kp. Rambutan cus pukul 21.00 wib and ucapkan terima kasih dan sampai nanti lagi kepada MT. PAPANDAYAN (Garut)
suatu saat nanti kita akan balik kesana lagi
BalasHapussetelah kita menjelajah gunung yg ada di indonesia (yg kita mampu)
Hapus