ILMU SOSIAL DASAR #2
Risma
Dukung KPK Selidiki Dugaan Korupsi di Surabaya
Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan korupsi di sejumlah objek kasus
tanah dan proyek di Surabaya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan
akan mendukungnya dengan memberikan data yang diminta KPK. Kata Risma, beberapa
obyek yang dibidik KPK antara lain sengketa gedung PDAM di Jalan Basuki Rahmat,
proyek pembangunan Pasar Turi, dan Waduk Wiyung.
Pihaknya
mengaku akan bersikap kooperatif atas langkah KPK tersebut. Bahkan, hari ini
Risma secara khusus menugaskan Sekretaris Daerah, Hendro Gunawan, berangkat ke
Jakarta dengan membawa data-data yang diminta oleh KPK. Tercatatnya sejumlah
obyek di Surabaya ke dalam daftar bidikan KPK karena adanya laporan yang masuk
dari masyarakat. Untuk Pasar Turi, poin yang dilaporkan pedagang terkait
tarikan uang stan oleh investor," terangnya.
Risma
berharap, langkah KPK dapat mempermudah pedagang pasar turi untuk segera
menempati dagangannya. Pasar Turi Surabaya dibangun lagi pasca-kebakaran yang
menghanguskan hampir semua gedung tiga tahun lalu. Pekerjaan proyek sempat
molor, namun Risma menegaskan akan mengambil alih Pasar Turi pada 14 Oktober
nanti, berdasarkan evaluasi adendum terhadap kontrak, serta masukan dari Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maupun kejaksaan.
Kenapa
saya memilih topic bahasan ini ?
Sejak Tri Rismaharini terpilih
sebagai Wali Kota Surabaya, sudah banyak gebrakan yang ia lakukan didalam roda
pemerintahan di Surabaya. Terlebih lagi dia sukses membuat Surabaya menjadi
lebih tertata dengan rapih. Setelah proyek-proyek yang ia lakukan berjalan
lancar, KPK seperti “mencium” adanya dugaan korupsi di sejumlah objek kasus
tanah dan proyek di Surabaya. Ini menjadi salah satu guncangan bagi Risma yang
awalnya tidak adak indikasi KPK untuk memeriksanya, disinilah kapabilitas Risma
sebagai public figure yang sangat di banggakan warga Surabaya sebelumnya di
pertaruhkan. Apakah memang Risma telah melakukan korupsi atau itu hanyalah
dugaan semata. Dengan pekerjaan yang sangat baik untuk perkembangan Surabaya,
biasanya masyarakat tidak akan menaruh curiga akan hal tersebut. Tapi tidak
dengan KPK yang memang tugasnya untuk memberantas Korupsi tanpa pandang bulu,
dengan gagahnya pun Risma menyanggupi untuk bersikap kooperatif atas langkah
KPK tersebut. Bahkan, Risma secara khusus menugaskan Sekretaris Daerah, Hendro
Gunawan, berangkat ke Jakarta dengan membawa data-data yang diminta oleh KPK.
Tercatatnya sejumlah obyek di Surabaya ke dalam daftar bidikan KPK karena adanya
laporan yang masuk dari masyarakat yang mencurigai proyek-proyek yang ada.
Komentar
Posting Komentar