ILMU SOSIAL DASAR #3
*Ulasan Film
Lorong waktu
Film ini menceritakan tentang penemuan sebuah
mesin waktu oleh ustad Addin. Ustad Addin sendiri merupakan murid sekaligus
anak angkat dari Haji Husin (Deddy Mizwar). Selain Ustad
Addin, Haji Husin mempunyai seorang murid cilik bernama Zidan (Jourast Jordy). Selanjutnya kisah ini
berlanjut dengan diisi dakwah dan petuah bagi kaum Muslimin, terlebih ketika
alat lorong waktu itu bisa di akses oleh Zidan dan Haji Husin untuk menembus waktu
di berbagai tempat yang juga memberikan mereka akan kesadaran terhadap hal-hal
yang sebenarnya kecil, tapi begitu berharga bagi orang-orang tertentu.
Setelah
menikah dengan Sabrina, mantan paranormal Ustadz Addin terus mengembangkan
proyek lorong waktunya untuk mengirim anggota kelompoknya menjelajah ke masa
lalu, masa sekarang, dan masa datang. Meski demikian, proyek tersebut masih
dirahasiakan. Dalam perjalanan menembus lorong waktu itulah, Haji Husin dan
Zidan serta beberapa murid lainnya menemui berbagai kejadian maupun tokoh-tokoh
unik yang secara tidak langsung memberikan pelajaran berharga dalam menghayati
nilai-nilai kehidupan yang lebih baik. Mulai dari kisah pencuri kain kafan,
pedagang kecil yang doanya lebih makbul ketimbang imam masjid, pemuda yang
jujur yang direpotkan oleh sebutir jeruk, Mpu Gandrung yang merupakan saudara
jauhnya Mpu Gandring yang
membuat keris kyai unik bernama
Aa Gyman, dukun setan, dan banyak lainnya.
Dengan pertemuan yang terjadi antara
Haji Husin dan Zidan dengan para tokoh-tokoh unik yang ditemui dalam lorong
waktu, maka mereka berdua mendapatkan pembelajaran yang luar biasa, yang belum
pernah di dapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut yang membuat
mereka menjadi lebih bijak dalam melakukan suatu tindakan, karena sudah
mendapatkan pengalaman dari menempuh lorong waku tersebut.
*Penjelasan Pribadi Tentang Isi
Film
Film ini adalah sebuah film sinetron fiksi
yang menurut saya sangat bisa mendidik untuk kepribadian masyarakat pada
umumnya, karena sinetron islami ini memberikan kita pengetahuan sekaligus
kesadaran dalam bermasyarakat. Contoh ketika ada perselisihan yang di temui
dalam lorong waktu itu, maka secara gamblang baik Haji Husin dan Zidan ikut
turut serta untuk membantu menyelesaikan perselisihan yang mereka temui
langsung siapapun orangnya, pekerjaannya. Bahkan pencuri yang ketahuan
mengambil barang di masjid tempat kediaman Haji Husin itu di pekerjakan sebagai
membantu membersihkan masjid tersebut, ketika dia memang memutuskan berhenti
mencuri dan ingin pekerjaan yang halal. Hal tersebut mengajarkan kita agar
saling tolong-menolong tanpa melihat status, derajat, pekerjaan atau apapun itu
walaupun pada nantinya orang yang kita tolong tidak mengikuti arahan yang di
sarankan, karena semuanya itu kembali kepada diri pribadi masing-masing.
Jujur acara ini adalah favorit saya tiap
sore, terlebih lagi sinetron ini muncul tiap bulan Ramadhan. Dan menjadi daya
tarik tersendiri ketika di bulan penuh berkah, dan kita bisa mendapat
pembelajaran dari acara televise di rumah. Rasa bersyukur, ikhlas terhadap
takdir yang memang tidak dapat dirubah oleh manusia itu contoh-contoh nilai
kehidupan yang di sematkan dalam scenario tersebut dan pada suatu ketika akan
ada scene yang dapat membuat kita terharu dan tersentuh hatinya.
Sinetron lorong waktu ini mendapat kritik
karena di anggap bahwa serial ini melenceng dari kaidah islam tentang waktu,
karena manusia sesungguhnya tidak bisa melihat masa lalu atau masa depan, yang
dimana ucapan tersebut di utarakan dari Emha Ainun Nadjib, “hidup itu ibarat
kita berjalan di kegelapan, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi semenit
kemudian.”
Komentar
Posting Komentar